Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar SD-SMP di Kota Semarang Capai 99 Persen

SEMARANG- Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Semarang sudah cukup menggembirakan yakni menyentuh di angka 99 persen. Kalaupun ada beberapa sekolah di Kota Semarang yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, kemungkinan karena sekolah baru sehingga lebih karena persoalan secara teknis.

Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang Dr. Muhammad Ahsan di Semarang saat diskusi kurikulum Merdeka Belajar bersama Tanoto Foundation yang digelar di Kantor Dinas Pendidikan Kota Semarang, Senin 10 April 2023. Tanoto Foundation merupakan salah satu mitra Disdik Kota Semarang dalam penerapan kurikulum tersebut.

Selain Dr Muhammad Ahsan, pembicara yang hadir adalah Koordinator Tanoto Foundation Jawa Tengah Dr Nurkolis. Menurut Ahsan, kurikulum pendidikan memang selalu mengalami penyesuaian seiring perkembangan zaman dengan tantangan dan problem pendidikan yang tentu semakin berkembang.

“Bukan berarti setiap ganti menteri ganti kurikulum. Kurikulum itu disesuaikan perkembangan zaman. Sekarang ini, kurikulum Merdeka Belajar yang mengimplementasikan ragam perbedaan,” katanya.

Menurut dia, sekarang ini dengan kurikulum Merdeka Belajar tidak ada lagi perankingan prestasi di sekolah seperti dulu, sebab setiap murid memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda.

Sementara itu, Koordinator Tanoto Foundation Jawa Tengah Dr Nurkolis menjelaskan bahwa kurikulum Merdeka Belajar mendorong sistem pembelajaran yang berpusat pada anak selaku peserta didik.

“Ciri dari kurikulum ini adalah pembelajaran yang berpusat pada murid atau anak, dengan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Artinya, disesuaikan dengan kemampuan siswa,” jelasnya.

Kurikulum Merdeka Belajar, kata Nurkholis, memfasilitasi bakat dan kemampuan siswa yang berbeda, dan salah satu implementasi kurikulum tersebut adalah penghapusan ujian nasional (UN).

Lebih jauh ia mengungkapkan sebanyak 14.504 siswa dan 396 kepala sekolah dan guru mendapat manfaat dari program PINTAR di Kota Semarang yang diinisiasi oleh Tanoto Foundation.

Data terhimpun dalam Aplikasi Pemantauan Sekolah (APS) per tanggal 1 Oktober 2022. Data tersebut juga menyebutkan berhasil menjangkau 28 sekolah mitra.

Adapun progra PINTAR adalah meningkatkan capaian siswa melalui tiga pilar yakni literasi, numerasi dan sains. Diantaranya program pengembangan sekolah, bantuan teknis untuk pemerintah dan penguatan pendidikan calon guru.***

Berita Terkait