SEMARANG – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia mengalokasikan anggaran penanganan bencana mencapai Rp 5 miliar. Khusus di Semarang mendistribusikan 100 paket logistik ke warga yang terdampak banjir.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad mengatakan komitmen penanganan banjir tersebut tidak hanya dilakukan di Kota Semarang, melainkan sejumlah daerah di Jateng yang kini juga terdampak.
“Banjir di seluruh Indonesia ada, tidak hanya di Semarang tetapi di Pekalongan, Kudus, Demak, Grobogan. Sementara ini kami terjun di daerah-daerah terdampak tersebut,” kata Noor Achmad di Pondok Pesantren (Ponpes) Putri As-Saadah, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Sabtu (16/3).
Bencana banjir berdasarkan pengamatannya tak cuma terjadi di Semarang. Banjir juga menyeluruh dari Sumatera Barat, lalu di Pantura mencakup Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pekalongan.
“Untuk itu kita coba hari ini ke Semarang dan Kudus. Ada tim juga sudah ke Pekalongan dan mudah-mudahan kami bisa juga ke tempat lain,” katanya.
Dia mengajak masyarakat terdampak banjir melalui program penyaluran bantuan kepada para korban. Sedangkan pemulihan pasca bencana bakal dikaji.
“Kami akan melihat separah apa Semarang itu, kalau ada daerah membutuhkan bantuan lagi kami akan hadir. Pemulihan pasca bencana kami akan mengkaji dampaknya seberapa luas,” ujarnya.
Termasuk program bantuan renovasi musala dan masjid. Jumlah itu akan terus bertambah dengan menyesuaikan jumlah warga yang terdampak bencana.
“Kita juga menerjunkan tim untuk melakukan pendataan secara berkala terkait kebutuhan warga terdampak banjir,” tandasnya.
Penanganan tersebut akan berlangsung hingga pasca-bencana dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat. Seperti melakukan renovasi musala dan masjid yang terdampak dengan anggaran Rp 30 juta.