SEMARANG – Ķeputusan Kemenhub menutup dua jalur penerbangan Internasional di Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adisoemarmo Boyolali mengecewakan pelaku usaha biro umroh dan haji yang ada di Jawa Tengah. Dampak biaya ibadah umroh untuk keberangkatan wilayah Jawa Tengah bakal naik karena untuk terbang ke Saudi harus melalui dari Jakarta maupun Surabaya.
“Efek yang mau umroh biaya yang dikeluarkan lebih besar. Paling tidak biayanya naik 10 persen karena butuh biaya tambahan kurang lebih Rp2 juta,” kata Sekretaris Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh (Amphuri) Jawa Tengah, Muhammad Halim, Senin (6/5).
Dia khawatir adanya penutupan rute penerbangan internasional justru membuat harga tiket penerbangan umroh menjadi semakin mahal. Estimasinya harga normal tiket pesawat untuk umroh sebesar Rp15 jutaan, ke depan diperkirakan bisa naik 10 persen karena harus berpindah rute dengan biaya tambahan Rp1 juta sampai Rp2 juta.
“Kalau rute umroh dari Solo-Jeddah normalnya harga tiketnya Rp15 jutaan. Kalau dari Jakarta lebih murah jadi Rp14 jutaan. Tapi nanti pasti ada tambahan Rp1-Rp2 juta untuk jemaah pulang-pergi itu butuh biaya penerbangan domestik. Pasti lebih mahal,” ungkapnya.
Adanya penutupan rute internasional di Bandara Ahmad Yani dan Bandara Adisoemarmo sangat disayangkan pelaku usaha biro umroh dan haji yang ada di Jawa Tengah. Sebab Jawa Tengah penyumbang pendapatan bagi negara yang tinggi pada periode Januari-Desember 2023.
“Jumlah calon jemaah umroh yang berangkat dari Jawa Tengah mencapai sekitar 133 ribu orang. Urutan empat besar secara nasional setelah Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur,” ujarnya.
Pihaknya menyayangkan kedua status Bandara Jenderal Internasional Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adisoemarmo Boyolali dicabut. Apalagi bangunan bandaranya sudah dibagun megah fasilitas sudah standar Internasional.
“Fasilitas yang sudah ada di bandara Solo dan Semarang dimanfaatkan lebih baik, dikembangkan lagi untuk rute-rute internasional. Bukan malah menutup rute penerbangan internasional,” ujarnya.
Atas kejadian ini, pihaknya memilih wait and see sambil menunggu kepastian apakah sarana embarkasi haji di Bandara Adisoemarmo turut ditutup seluruhnya atau tidak. Namun, Kemenhub diminta untuk mengkaji ulang mengenai penutupan rute penerbangan internasional.
“Mustinya bandara Semarang dan Solo tetap bisa melayani rute internasional seperti dulu. Itu sudah berkali-kali juga kita komunikasikan ke Angkasa Pura, kita menyampaikan ayo buka lagi dong ini biar penerbangan umroh bisa dilayani dari Semarang menuju Malaysia baru ke Jeddah dan sebaliknya,” jelasnya.
Bendahara Amphuri Jawa Tengah, Dwi Widayanto mengaku tidak menginginkan kejadian tahun 2022 yang mana biaya pemberangkatan jemaah umroh secara mendadak mengalami kenaikan akibat dari penutupan rute internasional.
“Karena pengalaman 2022, rute Solo sudah dibuka banyak rekan-rekan travel biro sudah booking site. Tapi ternyata bandara Solo belum mengizinkan penerbangan ke Saudi. Itu yang kita khawatirkan akan terjadi kembali,” kata Dwi.
