SEMARANG (lensasemarang.com) – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut Korea masih menjadi negara incaran para pekerja migran Indonesia karena faktor perlindungan dan gaji yang besar.
“Korea adalah negara yang memiliki undang-undang sangat kuat dalam memberikan perlindungan kepada pekerja asing, selain itu gaji sangat tinggi Rp23-30 juta,” katanya usai pembukaan Skill Test Calon PMI Program Goverment to Government ke Korea Selatan di Hotel MG Setos Semarang, Selasa (14/5/2024).
Ia menjelaskan bahwa Korea memiliki komitmen dengan Indonesia dalam penyaluran pekerja migran ke Korea melalui program G to G yang telah berjalan puluhan tahun sehingga minat pekerja migran Indonesia ke Korea sangat tinggi.
Pada tahun ini, lanjut dia, ada 62.930 ribu PMI yang mendaftar atau naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya hanya 35 ribu.
Dari serangkaian seleksi keterampilan yang diikuti 4.640 calon PMI sektor perikanan dan manufaktur itu, hasilnya akan diserahkan langsung ke pemerintah Korea yang kemudian diteruskan kepada perusahaan-perusahaan manufaktur maupun perikanan yang membutuhkan tenaga kerja.
“Selain tes bahasa, tes skill juga ada hari ini. Kerennya G to G tidak bisa diintervensi sekali pun oleh negara, bahkan penguji langsung dari pihak Korea,” ujarnya.
Menurut dia, Jawa Tengah masih menduduki peringkat pertama yang bekerja di Korea, namun pihaknya terus berkomunikasi dengan Korea agar memperluas jangkauan di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Benny mengatakan PMI masih menjadi penyumbang devisa tertinggi kedua setelah sektor minyak dan gas bumi di Indonesia dengan sumbangan devisa dari pekerja migran pada 2023 mencapai Rp227 triliun.