SEMARANG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah mencatat, hasil ikan tangkap nelayan mengalami peningkatan. Data yang diperoleh hingga bulan Juli, produksi ikan tangkap sebesar 206 kilogram dengan nilai produksi Rp 1,03 triliun.
“Jumlah ini akan terus meningkat hingga akhir tahun 2024. Sekarang ikan melimpah di Jawa Tengah ya, ikan tangkap,” kata Kepala DKP Provinsi Jateng, Fendiawan Tiskiantoro, Sabtu (20/7).
Dia menyebut bahwa jumlah penghasil terbanyak yaitu ada di enam Kabupaten pelabuhan di Jateng yaitu Kabupaten Tegal, Batang, Pati, Rembang, Pekalongan, dan Cilacap.
Adapun jenis atau komoditas ikan laut yang mendominasi tangkapan nelayan di antaranya ikan kembung, layang, dan tongkol.
“Jadi daerah tersebut memiliki potensi ikan yang melimpah karena didukung dengan adanya infrastruktur pelabuhan yang menjadi pusat penangkapan dan distribusi ikan laut,” ungkapnya.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat hasil tangkapan ikan nelayan mengalami peningkatan. Bahkan pada tahun 2023 lalu, produksi ikan tangkap mencapai 396.084 ton dengan nilai tukar berkisar Rp7,6 triliun.
Berdasarkan data DKP Provinsi Jateng, produksi perikanan tangkap meningkat. Pada tahun 2022, tangkapan ikan nelayan sebanyak 345.593 ton. Jumlah ini naik menjadi 396.084 ton pada tahun 2023.
Pada tahun 2023, 396.084 ton tangkapan ikan memiliki nilai produksi Rp7,6 triliun. Dengan rincian, tangkapan ikan dari laut sebesar 368.057 ton bernilai Rp7.061 triliun dan perairan umum daratan (PUD) 28.026 ton dengan nilai Rp641 miliar.
Sementara berdasarkan data DKP Jateng, jumlah nelayan saat ini mencapai 162.052 orang. Rinciannya, nelayan di perairan laut 123.008 orang dan perairan umum daratan 39.044 orang.
Sedangkan untuk kapal penangkap ikan tercatat sebanyak 38.689 unit yang terdiri dari perairan laut 29.314 unit dan perahu perairan umum daratan sebesar 9.375 unit.