Alami Rem Blong Bus Bawa Rombongan Kondangan Terbalik, Satu Orang Tewas, dan Luka Patah

PEKALONGAN – Satu penumpang bus tewas setelah bus pariwisata Berlian Trans nopol A 7558 ZA yang ditumpanginya mengalami rem blong saat melintas di turunan hingga menabrak dua motor di Jalan Raya Bojonglarang, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (19/10).

Bodi bus pariwisata itu akhirnya terbalik hingga membuat dua penumpang terjepit, seorang di antaranya tewas.

Seorang penumpang, Mansur mengatakan saat bus yang mengangkut 33 penumpang yang merupakan sekeluarga besar. Kejadian kecelakaan pukul 16.30 wib, ketika itu, dari sejak perjalanan bahwa kondisi bus terasa tidak enak. Berbagai masalah muncul mulai dari ban kempes hingga radiator.

“Busnya bermasalah. Dari kopling, radiator gak beres. Cuma kita kan tidak mau protes,” kata seorang penumpang, Mansur.

Seluruh korban bus pariwisata cukup banyak yang mengalami patah tulang. Saat kejadian merasakan itu bus yang ditumpanginya bersama keluarga besar mengalami masalah pengereman saat melintas di jalanan naik turun.

“Kalau saat kejadian, saya tidak tidur. Ya karena jalan naik turun. Di lokasi rem blong, langsung tidak terkendali, dan terbalik,” tuturnya.

Penumpang lain bernama Eep menjelaskan bahwa keluarga besarnya merupakan rombongan dari Balaraja Tangerang. Rombongannya dalam perjalanan pulang dari resepsi adiknya di wilayah Karanganyar, Kabupaten Banjarnegara.

Saat di bus, Eep duduk bersama balitanya. Untungnya, balitanya mengalami lecet di bagian bawah kelopak mata.

“Dari sana (Banjarnegara), jam setengah tiga sore. Bus (rasanya) sudah tidak enak. Baru dua jam perjalanan, seperti ini,” kata Eep.

Proses evakuasi penumpang berlangsung cukup lama karena harus mengevakuasi dua penumpang yang terjepit. Kondisi lalu lintas sempat macet.

Kasat Lantas Polres Pekalongan, AKP Joko Supriyanto menyebut dari hasil pemeriksaan sopir bahwa bus kehilangan fungsi rem saat di tikungan. Hingga akhirnya terjadi kecelakaan.

Saat ini pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian.

“Kita masih memeriksa saksi dan olah TKP untuk mengetahui kronologi, penyebab awal kejadian sebenarnya,” pungkasnya.

Berita Terkait