Puluhan Rider Berlaga Pada Trial Game Dirt 2025 Semarang

SEMARANG (lensasemarang.com) – Sebanyak 50 rider dari seluruh Indonesia berlaga pada kejuaraan motocross dan grasstrack bergengsi Trial Game Dirt 2025 yang digelar di Kota Semarang pada 23-24 Mei 2025.

Puluhan rider akan turun dalam empat kelas yang diperlombakan yaitu campuran open, FFA open, campuran non-seeded, dan FFA Master.

Pada trek yang berlumpur, pembalap harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk melibas lintasan handicap yang didesain dengan berbagai rintangan.

Apalagi hujan deras yang turun jelang balapan membuat lintasan sangat licin dan penuh lumpur, membuat pembalap harus fokus mengendalikan motornya untuk menjadi yang tercepat masuk finish.

Perwakilan promotor Genta Auto & Sport Abed Nego Antoro mengatakan bahwa trek seperti itu memberi dampak besar terhadap strategi para pebalap.

“Kondisi ini, menjadikan persaingan menjadi lebih ketat. Para pembalap tampil lebih berhati-hati, akibat takut jatuh. Itulah sebabnya, juara bertahan dua tahun berturut-turut 2023 dan 2024, Lantian Juan, masih ada di posisi 10 besar di nomor Free For All Open,” katanya kepada jurnalis di Semarang, Jumat (24/5/2025).

Ia menyebut, perhelatan yang berlangsung selama dua hari ini juga menjadi ajang uji coba regulasi dan desain trek terbaru.

“Secara regulasi masih tetap mengadopsi, seperti tahun-tahun sebelumnya. Catatan waktu tercepat dari semua rider di tiap kelas, akan dikonversi dan diakumulasi sebagai poin,” ujarnya.

Desain sirkuit kini lebih kompleks dengan panjang trek mencapai 800 meter yang dibagi dalam dua putaran, serta ditambah obstacle khas yang menantang.

“Pada putaran perdana ini, bukan perkara mudah untuk menaklukkan Sirkuit Lapangan Garnisun. Pasalnya, di tahun ini ada sejumlah perubahan teknis, mulai dari layout trek, hingga penempatan beragam obstacle yang disesuaikan dengan luas lapangan, maupun lintasan yang memiliki panjang lebih dari 800 meter untuk dua lap itu,” katanya.

Obstacle yang variatif seperti jumpingan kurma royal, titian kobra, giant table top, hingga jumping tong tak hanya mempersulit pembalap, tapi juga jadi tontonan menarik bagi penikmat motocross.

Berita Terkait