SEMARANG (lensasemarang.com) – Aksi kemanusiaan yang dilakukan puluhan orang untuk mencari keadilan bagi Gamma Rizkynata Oktafandy (17), seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia karena diduga ditembak oleh polisi anggota Satnarkoba Polrestabes Semarang.
Tampak sederet karangan bunga, buket bunga, sampai foto bingkai korban menghiasi pintu gerbang SMKN 4 Semarang.
Selain itu, beberapa tulisan berbada sindiran yang ditujukan kepada institusi kepolisian juga terpampang di depan sekolah yang berada di Jalan Pandanaran 2 Kota Semarang.
Meskipun banyak yang rusak akibat guyuran hujan, masih ada beberapa tulisan poster yang bisa dibaca yakni “Polisi Melindungi, Mengayomi, Bukan Menembaki!!!.”, “Cah Nakal Dikandani Ora Ditembaki”.
Para pelajar yang berhenti melihat tulisan sindiran, karangan bunga dan bingkai foto tersebut rerata bukan teman korban, tapi rasa duka tetap menyelimuti mereka sehingga di antaranya tak jarang ada yang berdoa.
Satpam SMKN 4 Semarang, Tri S Puji, mengungkapkan karangan bunga, buket bunga, sampai foto bingkai korban ini ditaruh oleh sejumlah orang sekitar pukul 15.15 WIB.
Tak hanya meletakan, mereka juga sempat melakukan doa bersama meski kondisi sedang hujan deras.
“Puluhan orang tadi, tapi gak dari pelajar sini, mereka menaruh itu, terus doa bersama, habis itu pulang,” katanya.
Adapun sebelum melakukan aksinya di SMKN 4 Semarang, puluhan orang tersebut sempat melakukan aksi serupa di Mapolda Jawa Tengah, meskipun saat lensasemarang.com melintas, tak terlihat adanya karangan bunga, buket bunga, sampai foto bingkai korban yang terpampang.
Korban penembakan, Gamma Rizkynata Oktafandy, tercatat siswa kelas XI Teknik Mesin 2 SMKN 4 Semarang yang juga menjadi anggota Paskibraka sekolah setempat meninggal dunia Minggu (24/11/2024).
Sebelum dinyatakan meninggal dunia karena menderita luka tembak, korban sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang.