SEMARANG – Badan Karantina Pertanian (Barantin) Jateng memperketat pengawasan lalu lintas semua hewan kurban yang masuk di 35 kabupaten/kota Jawa Tengah menjelang idul adha. Pengawasan dilakukan agar hewan kurban terbebas dari penyakit kutil kulit atau lumpy skin disease (LSD) penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun antraks.
“Sapi yang sudah dikirim pergerakan sudah dijamin. Antar propinsi antar pulau karantina sudah memverifikasi karena ini jadi kegiatan utama dari tim karantina khususnya untuk hewan ternak,” kata Kepala Barantin Jateng, Shokib di ruang kerjanya, Rabu (4/6).
Dia menyebut untuk segala persiapan pengawasan hewan kurban telah dimaksimalkan menjelang pelaksanaan ibadah Idul Adha 1446 Hijriyah. Sedangkan segala jenis sistem pengawasan juga telah berjalan dengan baik.
“Persiapannya sudah maksimal. Semoga tidak ada penyakit yang tiba-tiba muncul. Sistemnya sudah berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Untuk resiko masuknya virus BSD atau sapi gila, dikatakannya sampai sekarang tidak ditemukan di tiap kabupaten/kota.
“Negara kita tidak kemasukan sapi gila atau BSD. Yang kita jamin lumpy skin disease (LSD), PMK dan antraks masih aman. Karena dari hulu sudah ada jaminannya,” jelasnya.
Dengan mendekati pelaksanaan Idul Adha jumlah hewan kurban yang dikirim ke Kalimantan dari Jateng cenderung menurun. Dalam waktu dekat hewan kurban yang dikirim ke Kaltim dan provinsi sekitarnya berupa ternak sapi.
“Pengiriman ternak kurban dari Jawa Tengah tahun ini mengalami penurunan sedikit. Untuk pemenuhan kebutuhan hewani, kita kirim ternak ke Pelabuhan Tanjung Emas. Tujuannya ke Kaltim,” ujarnya.
Fungsional Dokter Hewan Karantina Ahli Madya Barantin Jateng, Drh Agus Wasana mengaku telah berkoordinasi dengan petugas veteriner untuk mewajibkan vaksin PMK pada hewan kurban minimal enam bulan sebelum diperjualbelikan. Sedangkan tempat pemeriksaan hewan di Semarang ada di Instalasi Karantina Karangroto selama 14 hari.
“Pengiriman dari Jateng Tanjung Emas ke Kalimantan sampai Mei itu ada 1.149 sapi ke Kalimantan. Pakai kapal Ro-Ro. Karakteristik sapinya ini untuk kurban dan memang layak potong,” pungkasnya.