Ditulis oleh Mahasiswa DIK Universitas Sahid, Edi Nurwahyu Julianto Beberapa tahun terakhir, pemerintah gencar menggulirkan kebijakan Zero ODOL—yakni larangan kendaraan angkutan barang yang dimensinya melebihi ketentuan dan bermuatan berlebih (Over Dimension Over Loading). Di atas kertas, kebijakan ini terdengar ideal. Jalan jadi lebih awet, kecelakaan menurun, distribusi logistik jadi lebih tertib. Tapi jika dikihat dari kacamata kritis, khususnya dari teori hegemoni Antonio Gramsci, narasi ini ternyata menyimpan dominasi yang dibungkus seolah-olah sebagai kepentingan bersama. Gramsci mengatakan, kekuasaan tak selalu bekerja lewat represi, tapi lewat konsensus yang diproduksi oleh elite dan…