SEMARANG (lensasemarang.com) – Saat pandemi Covid-19, semua lini perekonomian masyarakat di Indonesia terkena imbasnya, termasuk suami istri Enrico Candra (33) dan Amanda (28).
Pasangan yang menetap di kawasan perumahan dekat Lapangan Pancasila, Kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, itu terpaksa berpikir keras agar tetap bertahan hidup.
Sebagai kepala rumah tangga, Enrico memutuskan untuk memulai usaha baru berupa pakaian anak-anak setelah melihat sebuah mesin jahit merek Singer yang tidak terpakai milik orang tuanya.
“Sebelumnya saya bekerja bagian konstruksi, tapi terdampak pandemi hingga akhirnya saya melihat mesin jahit kuno milik Mama saya yang bisa dimanfaatkan untuk mulai memproduksi pakaian anak,” katanya saat ditemui di Semarang beberapa waktu lalu.
Berbekal mesin jahit kuno itu, dirinya mulai membuat pakaian anak yang dipelajari secara otodidak.
Saat memulai usahanya, Enrico dibantu seorang kenalannya untuk membuat desain baju anak, mengukur kain sampai menjahit.
Ketekunannya berusaha baru membuahkan hasil tiga minggu setelah menemukan mesin jahit kuno.
“Tiga minggu setelah saya mulai usaha bikin baju anak, itu baru ada yang beli. Yang beli pertama kali dari tante, terus saudara di lain hari ada yang nyobain beli satu,” ujarnya.
Dari orderan awal tersebut, kemudian berkembang hingga puluhan pesanan tiap harinya hingga saat ini.
Usaha Enrico salam menjual produk pakaian anak dengan merek Haearra tersebut merupakan sebuah keberhasilan dalam menggabungkan sebuah keberuntungan, momentum sekaligus daya juang yang tinggi.
Keberhasilan dalam berjualan pakaian anak juga tidak lepas dari taktik memilih aplikasi online yang tepat yakni Shopee.
Melalui Shopee yang semula produknya hanya terjual satu sampai dua produk, saat ini produknya bisa terjual 30 resi tiap hari, bahkan saat Bulan Ramadan, Enrico bisa menjual 200 pakaian anak.
Pria yang menyulap rumahnya menjadi tempat produksi dengan 15 orang pekerja itu menyebut pembeli pakaian anak Haearra menyebar dari Aceh sampai Lombok Nusa Tenggara Barat, termasuk dari negara Malaysia dan Singapura.
Enrico berharap keberhasilannya berjualan pakaian anak secara online, dapat menginspirasi masyarakat Kota Semarang, khususnya para pelaku UMKM.
“Bagi masyarakat yang ingin memulai usaha, mulai saja langsung dengan yang ada. gak usah menunggu pinya modal besar atau lokasi yang memadai,”katanya.
